September 21, 2008




Mobil Terbang Masa Depan

Kehadiran mobil terbang semakin dekat. Beberapa rancangan kini sedang dikembangkan dan beberapa prototipe telah diproduksi untuk penerbangan perdana. Terkait dengan mobil-mobil angkasa di masa depan, sang pencipta, Robin Hayes, berkata, “Bayangkan jika Anda dapat masuk ke dalam mobil, dan Anda tinggal mengatakan ke mana tujuan Anda dan alat GPS [alat untuk mengetahui posisi] secara otomatis menuntun Anda ke tujuan. Perjalanannya akan menempuh suatu bagian jalan darat, diikuti oleh suatu bagian jalan udara, diikuti oleh suatu bagian jalan darat — tetapi apakah Anda peduli? Anda akan sampai pada tujuan Anda dalam waktu satu jam, bahkan jika panjang perjalanannya 175 mil!”
Kedengarannya seperti fiksi ilmiah, tetapi mobil-mobil terbang sebentar lagi bukanlah sekedar impian saja, dengan rancangan-rancangan mutakhir, dimulai dengan model yang ultra-ringan, Skuter Udara, sampai kendaraan yang lebih tangguh dan canggih yang bernama Skycar.
Skuter Udara, alat transportasi udara ultra-ringan
Skycar, alat transportasi udara yang tangguh dan berdaya kuat, yang dapat melaju hingga kecepatan 300 mil per jam

Skuter Udara adalah sebuah wahana olah raga rekreasi yang dirancang untuk terbang pada kecepatan rendah dan pada ketinggian kurang dari 400 kaki (122 m), serta dapat bergerak dengan ringan. Hal inilah yang menjadikannya cocok untuk digunakan dalam keadaan darurat, seperti halnya pertolongan dari gedung-gedung tinggi. Sebaliknya, Skycar dirancang untuk membawa empat orang dan dapat menjelajah sampai kecepatan 300 mil/jam (482km/jam) dan pada ketinggian 4.000 kaki (1,22km). Alat simulasi dan sistem GPS untuk kendaraan jenis ini sedang dikembangkan oleh NASA.
Tetapi rancangan dari kendaraan ini tidak menjawab pertanyaan tentang bagaimana dan di mana mereka akan dipakai. Sebagai contoh, walaupun sebuah kendaraan dapat dikendarai sepanjang jalur pacu dan kemudian lepas landas ke udara, bagaimana pengemudi itu akan mengetahui di mana tempat yang aman untuk terbang? NASA menyampaikan pokok persoalan tersebut melalui program “Jalan Raya di Angkasa”. Sebuah objek dari inisiatif ini adalah untuk mengembangkan suatu sistem komputer yang dapat beroperasi sebagai suatu jaringan terintegrasi bagi kendaraan-kendaraan terbang. Simulator secara khusus dipasang pada setiap kendaraan, dengan gambar-gambar yang mudah diikuti, dihubungkan ke jaringan komputer yang mengatur lalu lintas di udara.
Simulator yang dikembangkan oleh NASA menunjukkan “jendela” penerbangan untuk membimbing kendaraan terbang di udara.
Tetapi perjalanan dalam sebuah kendaraan terbang adalah suatu perasaan yang berbeda dari biasanya. Perancang Skycar, Paul Moller, berkata, “Hal itu merupakan suatu pengalaman yang lain dari yang lain. Maksud saya, pengalaman permadani ajaib yang sebenarnya. Anda masuk ke dalam kendaraan ini dan tidak akan merasakan getarannya. Ia akan membawa Anda ke atas dan apa yang paling mengairahkan adalah kita dapat merasakan sejenis tarikan ke atas dari bawah, hampir seperti anti-gravitasi, tetapi pengalaman diangkat ke atas ini berjalan dengan mulus dan sempurna—suatu pengalaman permadani ajaib yang sebenarnya.”

September 14, 2008

Hybrid Teknologi pada Kendaraan

Pada ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) yang sudah berakhir pada Sabtu kemarin, tema yang diambil adalah “Green Better Living” atau “Hijau yang membuat lebih baik”. Perhelatan akbar yang diselenggarakan di JCC, Senayan, Jakarta, itu merupakan kegiatan yang kelima belas kalinya.
Dengan maraknya berita pemanasan global telah membangkitkan semangat para ilmuwan untuk mengkampanyekan perlunya kerja sama internasional dalam mengatasi hal tersebut. Pemanasan global ini terjadi terutama karena pembakaran bahan bakar fosil, seperti batubara, minyak bumi, dan gas alam yang menghasilkan karbondioksida ke atmosfir.
Berkaitan dengan hal tersebut, industri otomotif pun tergerak untuk berpacu dengan kondisi bumi yang semakin tua agar tidak semakin parah. Mereka seolah berlomba menciptakan kendaraan baru yang minim polusi dan memperbaiki sistem produksi kendaraan sehingga mampu mengurangi polusi lingkungan. Oleh karena itulah, bermunculan teknologi hibrida (hybrid) pada kendaraan.
Teknologi hybrid menggabungkan mesin konvensional dengan motor elektrik pada kendaraan. Dengan demikian, secara signifikan, konsumsi bahan bakar serta polusi ke lingkungan bisa ditekan. Di tengah tingginya harga bahan bakar minyak di dunia saat ini, solusi teknologi hybrid merupakan satu alternatif yang menarik, khususnya bagi bangsa Indonesia.
Selain mengurangi polusi, teknologi hybrid juga dapat mengurangi pemakaian bahan bakar hingga separuhnya. Teknologi ini menggabungkan motor bensin dengan motor listrik dan juga berfungsi sebagai generator untuk mengisi ulang baterai. Jadi, teknologi mesin hybrid bensin listrik yang juga disebut sebagai salah satu eco-car (kendaraan ramah lingkungan).

September 12, 2008

Eropa Kembangkan Pesawat Ulang-alik

BERITA - teknologi-lainnya.infogue.com - BREMEN, RABU - Ambisi negara-negara Eropa untuk menaklukkan ruang angkasa selangkah lebih maju dengan rencananya mengembangkan wahana ulang alik untuk mengantar astronot ke luar angkasa. Hal tersebut juga akan membuat negara-negara Eropa tidak tergantung kepada teknologi ruang angkasa AS maupun Russia. Rencana tersebut diumumkan EADS (European Aeronautic Defence and Space Company), perusahaan pengembang teknologi antariksa terkemuka Eropa. Rancang bangun wahana ulang alik akan dilakukan Astrium, divisi usaha EADS, bekerja sama dengan tim ahli badan antariksa Jerman, DLR. Desain rinci pesawat uang alik buatan Eropa tersebut dipamerkan di Bremen, Jerman, Selasa (14/5). Sementara miniatur hasil perancangan akan dikenalkan kepada publik pada Berlin Air Show yang dilakukan bulan Mei 2008 ini.Pesawat ulang alik buatan Eropa akan mengadaptasi teknologi yang dipakai pada wahana kargo Eropa bernama ATV (Automatic Transfer Vehicle). ATV telah sukses merapat ke stasiun antariksa internasional (ISS) pada misi pertamanya April 2008 lalu. ATV yang sanggup membawa beban hingga lima ton dilengkapi teknologi navigasi dan sistem merapat otomatis yang terbukti handal. Namun, para insinyur Eropa harus melakukan sejumlah modifikasi. Sebab, ATV tidak didesain menjadi pesawat berawak dan hanya ditujukan untuk mengirimkan logistik ke ruang angkasa saja, selanjutnya dimusnahkan. ATV juga tidak dilengkapi lapisan pelindung panas yang tahan suhu ribuan derajat Celcius saat pesawat menembus atmosfer untuk kembali mendarat di permukaan Bumi.Tantangan terbesar yang dihadapi Astrium saat ini adalah memastikan bahwa para insinyurnya menguasai teknologi lapisan pelindung panas yang menjadi kunci sukses sebuah pesawat ulang alik. Eksekutif senior Astrium, Evert Dudok dan direktur DLR, Johann-Dietrich Worner yakin modifikasi ATV menjadi pesawat ulang alik tidak akan menghabiskan dana sampai miliaran Euro. Uji coba pesawat pertama ditargetkan dapat dilakukan tahun 2013. Sementara pengiriman wahana dengan awaknya diharapkan dapat dilakukan antara empat hingga lima tahun berikutnya.Program pengembangan pesawat ruang angkasa pernah dicanangkan ESA pada tahap awal pengembangan roket Ariane 5. Namun, rencana pembuatan pesawat yang diberi kode nama Hermes tersebut dihentikan pada tahun 1990-an. Direktur badan antariksa Eropa, ESA, Jean-Jacques Dordain berulangkali menyampaikan pentingnya kemandirian Eropa dalam bidang antariksa. Keinginan Eropa untuk mengirimkan astronot dengan teknologinya sendiri juga didukung Mike Griffin, pimpinan tertinggi NASA. Langkah Eropa telah didahului China yang sukses mengirimkan wahana berawak selama dua kali, Shenzhou 5 dan 6.